Masih Kuat Naik Haji di Usia 99 Tahun, Mbah Ngatemi: Saya Tidak Makan Gorengan

3 Juni 2024, 09:24 WIB
Ngatemi Alwi, Jemaah haji Indonesia yang sudah berusia 99 tahun. Mbah Ngatemi merupakan jemaah haji asal Boyolali /Tanjungoinang.Pikiran-Rakyat/Dok PPIH Arab Saudi

TANJUNGPINANG PIKIRAN RAKYAT - Ngatemi Alwi, Jemaah haji Indonesia yang sudah berusia 99 tahun ini membagikan resep dapat melaksanakan haji dalam keadaan sehat di usianya yang hampir satu abad.

Jemaah haji tertua se-Jawa Tengah tersebut, menyebutkan bahwa dirinya masih dalam kondisi sehat dan semangat.

Baca Juga: Thongduang Chaowalit Anggota Gengster Nomor 1 di Thailand 7 Bulan Bersembunyi di Bali

"Alhamdulillah sejau ini tidak ada keluhan, sehat dan terus semangat," kata Mbah Ngatemi.

Menurut Ngatemi, ia bisa menjaga kesehatan karena tidak lagi mengkonsumsi goreng-gorangan.

Dan ehari-hari hanya suka menginang atau menyirih, makan sayur-sayuran dan ketela pisang.

"Resepnya suka menginang, tidak makan goreng-gorengan, suka makan sayur, makan ketela pisang," terang Mbah Ngatemi.

Baca Juga: Tak Mau Mengakui Perbuatannya, Polisi Beberkan Bukti-Bukti Penangkapan Tersangka Pegi di Kasus Vina

Jamaah haji asal Boyolali ini juga mengaku, sebelum melaksanakan ibaadah haji, ia rutin melakukan olahraga seperti jalan-jalan dan senam.

"Untuk mempersiapkan haji, saya olahraga, jalan-jalan, senam. Saya senang sekali bisa melaksanakan ibadah haji tahun ini," kata Ngatemi.

Ngatemi tergabung dalam rombongan jemaah haji Indonesia kelompok terbang (kloter) 73 Embarkasi Solo (SOC-73).

Ia lahir pada 1 Juli 1925, memiliki dua anak dan lima cucu. Saat ini, ia berangkat haji didampingi putrinya yang bernama Mariyatun.

Baca Juga: Gerakan Propoganda Terhadap Pemerintahan Dinasti Umayyah, Terapkan 2 Tema Berbeda sebagai Strategi

Mariyatun mengungkapkan, Ngatemi masih bisa beraktivitas sehari-hari dan jarang sakit.

"Beliau masih jalan-jalan, tidak pakai kursi roda dan biasa nyapu di rumah. Sakit juga jarang. Beliau itu luar biasa," kata Mariyatun.

Mariyatun juga mengatakan, ibunya tidak suka makan gorengan. “Beliau tidak makan gorengan. Selalu makan rebus-rebusan,” jelas Mariyatun.

Selain itu, Menurut Mariyatun, Ngatemi memiliki kebiasan menyirih atau menginang.

Baca Juga: Study Tour  dengan Kereta Api Luar Biasa, Pilihan Alternatif Terbaik  dan Ini Cara Sewanya

"Sudah sejak muda Ibu suka nginang. Di rumah, nanam sendiri. Ini saja bawa daun sirih untuk dibawa haji," terang Mariyatun.

Mariyatun berharap, semoga ibunya diberikan kelancaran dan kesehatan untuk menunaikan ibadah haji dan pulang menjadi haji yang mabrur.

"Ibu tidak pernah absen salat. Tanpa diingatkan, beliau selalu menunaikan salat lima waktu," ungkapnya.

Petugas Tenaga Kesehatan Haji Kloter 73 Embarkasi Solo (SOC), dr. Laili Handayani mengungkap, hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan bahwa Mbah Ngatemi dalam kondisi sehat dan tanpa keluhan.

Baca Juga: Sengketa Perbatasan Indonesia- Malaysia Di Pulau Sebatik, Penuh Dilema  Hingga Kini

"Kalau dari hasil pemeriksaannya, alhamdulillah, Mbah Ngatemi ini dalam kondisi yang sehat saat ini, tidak ada keluhan apapun, gulanya juga normal. Alhamdulillah, beliau istita’ah untuk menjalankan ibadah haji," ujarnya.

Lebih lanjut, Laili juga mengatakan Mbah Ngatemi diberikan fasilitas kursi roda untuk memudahkan pelaksanaan ibadah haji.

"Beliau menggunakan pendampingan dengan kursi roda. Menggunakan alat kursi roda untuk mempermudah pelaksanaan ibadah haji. Juga ada anaknya yang mendampingi beliau pada saat pelaksanaan ibadah," jelas Laili.

Laili juga mengatakan, untuk jemaah berisiko tinggi (risti) dan lansia, akan rutin dilakukan pemantauan kesehatan.

Baca Juga: SPP Gratis untuk SMA Negeri dan Insentif untuk Guru Sekolah Swasta, Pemprov Kepri Siapkan Rp 57 Miliar

"Misal, dalam pasawat kita akan berikan penanda bahwa dia itu adalah risti atau lansia. Kemudian di hotel juga kita lakukan pemberian tanda di setiap pintu kamarnya bahwa beliau itu adalah risti atau lansia," terangnya.

"Dan kita juga melakukan visitasi kepada jemaah haji. Kita juga melakukan pos untuk pemeriksaan kesehatan. Jadi bagi jemaah haji yang mengalami keluhan atau ada keluhan, bisa melakukan pemeriksaan ke kami,"

"Atau jika ada teman sekamarnya yang mengetahui keadaan kondisi jemaah lainnya, bisa menyampaikan ke kami sehingga kami bisa melakukan visitasi ke kamar jemaah tersebut," pungkas Laili.***

Editor: Maulana

Sumber: PPIH Arab Saudi

Tags

Terkini

Terpopuler