"Untuk mempersiapkan haji, saya olahraga, jalan-jalan, senam. Saya senang sekali bisa melaksanakan ibadah haji tahun ini," kata Ngatemi.
Ngatemi tergabung dalam rombongan jemaah haji Indonesia kelompok terbang (kloter) 73 Embarkasi Solo (SOC-73).
Ia lahir pada 1 Juli 1925, memiliki dua anak dan lima cucu. Saat ini, ia berangkat haji didampingi putrinya yang bernama Mariyatun.
Baca Juga: Gerakan Propoganda Terhadap Pemerintahan Dinasti Umayyah, Terapkan 2 Tema Berbeda sebagai Strategi
Mariyatun mengungkapkan, Ngatemi masih bisa beraktivitas sehari-hari dan jarang sakit.
"Beliau masih jalan-jalan, tidak pakai kursi roda dan biasa nyapu di rumah. Sakit juga jarang. Beliau itu luar biasa," kata Mariyatun.
Mariyatun juga mengatakan, ibunya tidak suka makan gorengan. “Beliau tidak makan gorengan. Selalu makan rebus-rebusan,” jelas Mariyatun.
Selain itu, Menurut Mariyatun, Ngatemi memiliki kebiasan menyirih atau menginang.
Baca Juga: Study Tour dengan Kereta Api Luar Biasa, Pilihan Alternatif Terbaik dan Ini Cara Sewanya
"Sudah sejak muda Ibu suka nginang. Di rumah, nanam sendiri. Ini saja bawa daun sirih untuk dibawa haji," terang Mariyatun.