TANJUNGPINANG PIKIRAN RAKYAT - Musim Haji 2024 telah dimulai yang secara bertahap penerbangan haji dilakukan pihak Garuda Indonesia dari sejumlah embarkasih ke Tanah Suci.
Beberapa waktu lalu Kemenag Ri memberi respon atas layanan maskapai Garuda Indnesia yang dinilai sangat buruk dan disebut gagal.
Baca Juga: Jadwal Pekan Terakhir LaLiga Liga Spanyol, Real Madrid vs Real Betis, Sevilla vs Barcelona
Sering Alami Keterlambatan Penerbangan
Kemenag menyebut layanan penerbangan haji yang dilakukan pihak Garuda Indonesia kerap mengalami keterlambatan.
Hal Paling menonjol masalah keterlambatan itu terjadi karena insiden tragedi adanya percikan api dibagian di pesawat nomor penerbangan GA-1105
Masalah kinerja Garuda Indonesia dinillai gagal pada musim haji 2024 disampaikan juru bicara Kementerian Agama Anna Hasbie sampai sekarang belum ada perbaikan layanan.
Baca Juga: Sayudi Prastopo Asal Malang Jawa Timur, Nekad Naik Sepeda Menuju Mekah, Layak Dapat Hadiah Haji
Perbaikan layanan dimaksud di sini, yakni sejumlah masalah belum terselesaikan meski surat teguran dilayangkan 16 Mei lalu.
Direktur Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra merespon atas kritika Kemenag terkait keterlambatan beberapa maskapai Garuda dalam layanan penerbangan haji.
Irfan mengakui memang ada keterlambatan dan meminta maaf atas ketidaknyamanan tersebut dan penyebab keterlambatan penerbangan selalu komunikasi dengan Kemenag.
Kompensasi dari Garuda Indonesia
Ia menyebutkan segera memperbaiki dalam waktu dekat, tetapi dalam kesempatan lain ada yang menyebut pihak Kemenag meminta kompensasi atas kegagalan Garuda.
Perihal Kemenag minta kompensasi ke Garuda lantaran masa tinggal jemaah SOC 43 di asrama habis tidak segera diberangkan dengan alasan mesin pesawat rusak
Baca Juga: MERAPAT! Paling Lambat 31 Mei, Garuda Maintenance Facility Aero Asia Buka Lowongan Kerja
Pihak Kemenag meminta kompensasi biaya akomodasi per jemaah akibat keterlambatan penerbangan membuat layanan lain berdampak.
Keterlambatan layanan penerbangan haji oleh Garuda Indonesia tidak sekali saja, bahkan menurtut juru bicara Kemenag Ana Hasbie keterlambatan 47,5 persen.
Atau dengan kata lain dari 80 jadwal penerbangan 38 di antaranya terlambat terbang kemudian jika ditotal keterlambatannya mencapai 32 jam 24 menit.***