Baca Juga: Menggendong Anak saat Shalat Apakah Diperbolehkan
Keharmonisan kerukunan beragama terlihat saat perayaan besar agama seperti hari raya Idul Fitri, mereka penganut agama Kristen dan Budha dengan suka ciita berkunjung ke saudara Muslim.
Demikian juga ketika perayaan hari Raya Natal atau Hari Raya Galungan umat Muslim penuh kegembiraan mengunjungi ke rumah penganut agama Kristen maupun Budha.
Berkunjung ke Desa Giyono menyenangkan tidak hanya melihat dari dekat potret kehidupan beragama yang harmonis, tetapi juga bisa menyaksikan indahnya kerukunan warga setempat lewat rangkaian tradisi upacara Merdi Desa Lintas agama.
Tradisi adalah keseluruhan benda material dan gagasan berasal masa lalu, tetapi hingga kini masih tetap ada dilakukan masyarakat setempat. Tradisi yang dapat diartikan warisan tersisa dari masa lalu belum dilupakan.
Baca Juga: Zakat Mal dan Zakat Fitrah, Begini Perbedaan dan Penjelasannya
Sebuah tradisi di masa lalu juga bisa berbentuk gagasan maupun warisan kemudian sampai sekarang tersebut masih konsisten.
Tetap dilestarikan dan dipertahankan tidak dihancurkan dirusak atau dibuang diwariskan ke masa kini.
Tradisi upacara Merdi Desa Lintas agama berlangsung setiap tahun kemudian dijadikan napak tilas Raden Trenggono Kusumo.
Di samping itu sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT sudah diberikan air melimpah membuat tanah subur dengan hasil pertanian panen berkah.***