TANJUNGPINANG PIKIRAN RAKYAT - Pesta demokrasi di Batam, Kepulauan Raiu (Kepri) kembali memperlihatkan keanehan yang luar biasa.
Hal ini tentunya mencerminkan, politik di Kepri, khususnya di Batam masih belum dewasa.
Seperti yang terjadi pada Tim Amsakar Achmad yang datang untuk mengambil formulir Bacalon Walikota (Bacawako) Batam di DPW Partai NasDem Kepri, merasa ada keanehan dalam perlakuan yang dilakukan oleh Tim Penjaringan yang diketuai oleh Afrizal Dahlan untuk Provinsi dan Suhadi untuk Kota Batam.
Bahkan penjelasan Tim Penjaringan Partai NasDem tersebut dianggap sangat membingungkan, karena Tim Amsakar tidak diperbolehkan mengambil berkas melainkan harus dilakukan oleh Amsakar sendiri.
Sementara salah seorang bacalon lainnya, diperbolehkan mengambil berkas melalui timnya.
Artinya ada perlakuan berbeda yang diterapkan oleh Tim Penjaringan NasDem.
Menurut kedua tim penjaringan dari DPW NasDem tersebut, yakni Afrizal Dahlan Tim Penjaringan Kepri dan Suhadi Tim Penjaringan Batam, kompak mengatakan bahwa ada hal yang harus dikonfirmasi terkait soal surat pengunduran diri Amsakar Achmad yang beredar luas di masyarakat.