Ada beberapa penyebab yang menjadi pencetus penyakit jantung seperti kolestrol yang tinggi, penyakit diabetes, hipertensi, dan merokok.
Tetapi, ada satu penyakit lainnya yang mengintip dan turut memberi sumbangsih penting bagi tercetusnya penyakit jantung.
Seperti dikutip dari portal Ayo Sehat milik Kementerian Kesehatan RI, penyumbang lainnya adalah mendengkur atau mengorok disertai henti napas atau dikenal sebagai Obstructive Sleep Apnea (OSA).
Baca Juga: The Ascott Limited Indonesia Sukses Gelar ASR Festival 2024 dan Raih Penghargaan
Obstructive Sleep Apnea merupakan gangguan tidur dimana seseorang mengalami henti napas secara berulang selama tidur dan acap diikuti dengkuran keras.
Pakar OSA dari John Hopkins University, Alan Schwartz yang telah lebih dari 30 tahun meneliti kelainan yang terjadi ketika manusia sedang tidur mengungkapkan bahwa dalm satu jam saja, penderita apnea akut dapat melakukan henti napas antara 20 hingga 30 kali.
Schawrtz menilai bahwa OSA merupakan risiko serius dari penyakit jantung dan stroke lantaran penderitanya mengalami gangguan pernapasan singkat berkali-kali selama waktu tidur mereka.
Itu menyebabkan kadar oksigen dalam darah menjadi turun dan otak membangunkan mereka dari tidur untuk mengambil napas.
"Seseorang yang mendengkur keras jika diselingi jeda dalam napas saat akan bernapas kembali menjadi penanda paling mudah dari terjadinya OSA," ujarnya.