Meninggal 58 Orang, Hilang 35 Orang dan 33 Orang Luka-luka, Update Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor Sumat

- 16 Mei 2024, 07:40 WIB
Sumatera Barat. Meninggal 58 Orang, Hilang 35 Orang dan 33 Orang Luka-luka, Update Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor Sumat
Sumatera Barat. Meninggal 58 Orang, Hilang 35 Orang dan 33 Orang Luka-luka, Update Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor Sumat /Tanjungpinang.Pikiran-Rakyat/Dok BPBD

TANJUNGPINANG PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan upaaya evakuasi terhadap warga yang hilang pasca bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor yang menerjang sejumlah daerah di Sumatra Barat, Sabtu (11/5/2025) lalu.

Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengatakan, hingga saat ini jumlah korban jiwa baik yang meninggal, hilang maupun luka-luka terus bertambah.

Baca Juga: DATA Sementara Korban, Pemkab Tanah Datar Fokuskan Pencarian Korban Hilang Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Untuk saat ini berdasarkan data dari BNPB, korban meninggal dunia tercatat 58 orang, sementara korban hilang bertambah dari 27 menjadi 35 orang dalam pencarian.

Kemudian untuk keluarga terdampak berjumlah 1.543 KK dan 33 orang mengalami luka-luka.

"Pusdalops dan BPBD setempat masih terus melakukan pengkajian dan pemutakhiran data menyusul masih dilaksanakannya proses pencarian dan evakuasi korban," tegas Suharyanto.

Suharyanto mengungkapkan, kemarin pihaknya telah meninjau empat lokasi, dan hari ini baru rencananya ke pengungsian.

Baca Juga: UPDATE Selasa (14/5/2024) Korban Jiwa Bencana di Sumbar Bertambah Menjadi 50 Orang

"Masih dalam kondisi tanggap darurat, sehingga pertama kami ingin pastikan di lokasi terdampak ini agar kondisi kembali normal jadi alat berat kita ingin memastikan sudah bergerak," kata Suharyanto.

Suharyanto juga mengungkapkan, saat ini pemerintah juga sedang menyiapkan beberapa opsi pertolongan guna menargetkan proses penanganan darurat dapat berjalan optimal dan cepat.

Sehingga lokasi terdampak dapat segera pulih dan kembali normal.

Untuk pendistribusian bantuan logistik ke enam daerah terdampak terus diupayakan meski saat ini jalur terputus.

Sumatera Barat. Meninggal 58 Orang, Hilang 35 Orang dan 33 Orang Luka-luka, Update Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor Sumat
Sumatera Barat. Meninggal 58 Orang, Hilang 35 Orang dan 33 Orang Luka-luka, Update Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor Sumat Dok BPBD

Baca Juga: BANJIR Lahar Dingin Gunung Marapi, Gubernur Mahyeldi Sebut Telah Lakukan Upaya Mitigasi

Enam daerah tersebut, diantaranya Bukikbatabuah Kabupaten Agam, Pandai Sikek Sepuluh Kota, Lubuk Mata Kuciang, Lembah Anai, Simpang Manunggal, dan Jorong Panti Kabupaten Tanah Datar.

Dan akses terputus serta jembatan yang rusak tersebut di antaranya meliputi jalan akses Simpang di Kota Padang Panjang dan 19 unit jembatan terdampak.

Menyusul hal tersebut, bantuan logistik bagi masyarakat dikirimkan melalui jalur udara menggunakan helikopter BNPB, khususnya di daerah Kabupaten Tanah Datar.

"Tadi kita lihat yang paling parah di Lembah Anai, itu masih ada yang terputus semoga dalam waktu dekat sudah bisa dilalui alat transportasi karena dari PUPR tadi sudah bergerak alat berat dikerahkan," terang Suharyanto.

Baca Juga: 6 Korban Ditemukan, Jumlah Korban Jiwa Banjir Bandang dan Lahar Dingin Gunung Marapi Menjadi 43 Orang

Selain perbaikan sarana dan prasarana, pemerintah juga terus mengupayakan penanganan terbaik bagi para warga yang rumahnya mengalami kerusakan akibat bencana banjir tersebut.

Salah satu alternatif yang disiapkan adalah dengan cara relokasi rumah khususnya yang rusak dan berada di dekat aliran sungai.

Adapun untuk rumah yang mengalami kerusakan akan diberikan bantuan stimulan rumah rusak dengan rincian nilai di antaranya 60 juta Rupiah untuk rusak berat, 30 juta Rupiah untuk rusak sedang, dan 15 juta Rupiah untuk rusak ringan.

"Untuk relokasi kami sedang asesmen, kami sudah memberikan rekomendasi di tahap transisi rehabilitasi rekonstruksi apakah ada relokasi,"

Baca Juga: BANJIR Lahar Dingin Gunung Marapi, Gubernur Mahyeldi Sebut Telah Lakukan Upaya Mitigasi

"Kalau ada relokasi maka pemerintah daerah menyiapkan lahan dan pemerintah pusat yang akan bangun. Bila tidak direlokasi, maka kami akan siapkan opsi lain seperti perbaikan," jelas Suharyanto.

Upaya-upaya yang dilakukan sebagai percepatan penanganan darurat yang dilakukan oleh pemerintah bersama para stakeholder terkait ini bertujuan agar masyarakat dapat kembali memulai kehidupan dan penghidupannya sesegara mungkin.

"Rata-rata status tanggap darurat ini kan 14 hari, ini waktu yang cukup panjang jadi kita ingin melaksanakan secepat mungkin dari darurat ke rehabilitasi karena 14 hari ini bagi masyarakat cukup lama," pungkas Suharyanto.***

Editor: Adnan

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah