Menjadi 56, Rumah Warga Terendam Banjir Bandang dan Lahar Dinging Gunung Marapi di Tanah Datar

- 14 Mei 2024, 07:15 WIB
Kabupaten Tanah Datar. Sedikitnya 56 rumah warga Nagari III Koto terdampak bencana banjir dan air bah. Banjir Bandang dan Lahar Dinging Gunung Marapi
Kabupaten Tanah Datar. Sedikitnya 56 rumah warga Nagari III Koto terdampak bencana banjir dan air bah. Banjir Bandang dan Lahar Dinging Gunung Marapi /Tanjungpinang.Pikiran-Rakyat/Dok Kominfo

TANJUNGPINANG PIKIRAN RAKYAT - Hingga saat ini jumlah korban Banjir Bandang dan Lahar Dinging Gunung Marapi di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) terus bertambah.

Sedikitnya 56 rumah warga Nagari III Koto terdampak bencana banjir dan air bah.

Baca Juga: 6 Korban Ditemukan, Jumlah Korban Jiwa Banjir Bandang dan Lahar Dingin Gunung Marapi Menjadi 43 Orang

Musibah ini dipicu adanya hujan lebat yang mengguyur wilayah Nagari III Koto dan sekitarnya yang terjadi kemarin sore, sehingga sekitar pukul 20.00 WIB tadi malam air yang diperkirakan berasal dari bukit Tambasi melimpah dan menghantam beberapa rumah warga yang ada di bawahnya.

"Saya kemarin sedang dinas ke Jakarta dalam rangka Musrebangnas bersama bapak Presiden. Sekitar pukul 02.00 WIB dini hari tadi,"

"Saya mendapatkan laporan langsung dari pak Wali Nagari, bahwa telah terjadi bencana banjir dan air bah yang melanda Nagari III Koto ini. Dari informasi itu, tadi pagi Saya berangkat dari Jakarta, langsung menuju ke lokasi dan Saya melihat langsung memang masyarakat rumahnya terendam air sampai sepinggang tadi malam," kata Eka.

Menurut Eka, dengan adanya bencana banjir dan air bah ini Penda Tanah Datar langsung melakukan kajian dan meninjau dari mana sumber air ini datang sehingga merendam rumah-rumah warga.

Baca Juga: Antonio Conte Turunkan Nilai Gaji, Pembicaran dengan Napoli dan AC Milan Berlanjut?

"Kami akan cek menggunakan drone untuk mengetahui dari mana sumber air ini datang. Saat ini kami juga sedang mengkaji, apa penyebab terjadinya bencana ini, apakah memang debit air yang tinggi atau sebab lainnya kita belum tahu. Jadi hari ini kami sedang melakukan kajian, baru nanti bisa kita lakukan tindakan yang pas untuk mengantisipasinya," terangnya.

Halaman:

Editor: Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah