Potret Kehidupan Masyarakat Desa Sembungan  Wonosobo, Sebagian Besar Bekerja sebagai Petani Kentang

29 Juni 2024, 14:33 WIB
Ilustrasi hamparan tanaman kentang di Dieng Wonosobo /Instagram@iiyuunntt/

 

TANJUNGPINANG PIKIRAN RAKYAT - Bukit Sikunir memang surga yang indah bagi wisatawan bisa melihat dan menikmati  golden sunrise dari atas ketinggian.

Dibalik, keindahan Bukit Sikunir menawarkan golden sunrise, ada sebuah desa letaknya di kawasan Bukit Sikunir pada ketinggian 2300 mdpl.

Baca Juga: Potret Kehidupan Masyarakat Desa Sembungan  Wonosobo, Sebagian Besar Bekerja sebagai Petani Kentang

Begitu tingginya lokasi Desa Sembungan, yang sering disebut sebagai desa tertinggi di Pulau Jawa dan tidak heran kawasan ini selalu diselimuti kabut, baik pagi,siang atau malam hari.

Kehidupan masyarakat Desa Sembungan terletak di kawasan Bukit   Sikunir, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo begitu menarik yang sebagian besar  bekerja sebagai petani kentang.

Selain budidaya tanaman kentang, petani Desa Sembungan menanam carica, kubis, wortel, daun bawang dan tanaman sayuran lainnya.

Baca Juga: Kisah Nelayan Pulau Bungin Nusa Tenggara Barat, Kelola  Budidaya Ikan Laut dan Restoran Apung

Lahan pertanian tersebut berada daerah perbukitan yang membentuk lahan berundak-undak yang disebut terasering.

Sistem pertanian di Desa Sembungan cukup menarian mampu setiap tahun panen kentang 3-4 kali dengan jumlah 4-7ton sebelum pandemi.

Di masa pandemi jumlah panen mengalami penurunan dampak dari Covid-19 begitu besar dan tetap bertahan produktif menanam kentang.

Kini, seusai Pandemi Covid-19 petani kentang di Sembungan masih setia budidaya kentang dengan mengelola lahan, menanam bibit pilihan terbaik hingga merawat tanaman dengan membasmi hama.

Baca Juga: Hybrid dan Full Listrik, Toyota Corolla Altis Hybrid Mobil Listrik Indonesia 2024

Dalam masa perawatan tidak hanya  menggunakan pestisida secara teratur  agar terbebas dari hama saja, melainkan juga penggunaan pupuk.

Pupuk organik atau non organik kemudian baru  melakukan panen setelah proses panjang dari tanam bibit hingga perawatan.

Sebelum Pandemi Covid-19 bisa panen 4 kali dalam setahun dengan jumlah 4-7 ton  sekali panen dan ketika pandemi tetap produktif menanam kentang.

Baca Juga: Budidaya Keramba Laut dan Restoran Apung Oleh Kelompok Bungin Mandiri Di Pulau Bungin Nusa Tenggara Barat

Harga kentang Rp 12 ribu-13 ribu per kilo akan tetapi saat pandemi hanya Rp 10 ribu per kilo, kini pandemi sudah berlalu.

Harga kentang di pasaran Rp 15.000 termurah dan termahal Rp 62.000 dan kentang produksi Desa Sembungan kualitas terbaik di Pulau Jawa.***

Editor: Qirey Shakira

Tags

Terkini

Terpopuler