4. Akselerasi digitalisasi sistem pembayaran: Untuk mendorong inklusi ekonomi keuangan dan memperluas Ekonomi Keuangan Digital, termasuk perluasan QRIS antarnegara dan peningkatan volume transaksi.
Bank Indonesia juga meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan mitra strategis lainnya, seperti Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Pada sisi pertumbuhan ekonomi, Bank Indonesia mencatat bahwa ekonomi Indonesia tumbuh lebih baik dari proyeksi sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi tahun 2023 mencapai 5,05 persen (yoy), didukung oleh kenaikan ekspor, peningkatan investasi bangunan, dan pelaksanaan Pemilu.
Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2024 akan meningkat dalam kisaran 4,7-5,5 persen, dipengaruhi oleh membaiknya ekspor dan permintaan domestik yang tetap baik.
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tetap baik dengan surplus, didukung oleh defisit transaksi berjalan yang terbatas dan surplus transaksi modal dan finansial.
Nilai tukar Rupiah juga terkendali dan cenderung menguat, didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia.
Baca Juga: Niat Puasa Nisfu Sya'ban, Begini Bacaannya
Inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1%, dengan inflasi IHK Januari 2024 tercatat sebesar 2,57 persen (yoy).
Bank Indonesia meyakini inflasi tahun 2024 akan tetap rendah dan terkendali.