TANJUNGPINANG PIKIRAN RAKYAT - Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) besok, Selasa (11/6/2024) membuka pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMA SMK dan SLB untuk tahun ajaran 2024/2025.
"Besok akan dimulai ya pendaftaran PPDB jenjang SMA SMK dan SLB, saya harap para orangtua sudah menyiapkan seluruh kelengkapan dan persyaratan yang diperlukan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kepri, Andi Agung.
Baca Juga: Cek Syarat dan Cara Mendaftar Masuk SMA dan SMK Sesuai Jalur PPDB Kepri 2024 Online
Andi mengatakan, bahwa pendaftaran PPDB untuk jenjang SMA SMK akan dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu afirmasi, prestasi, dan perpindahan orang tua.
Tahap kedua dari pendaftaran adalah jalur zonasi, yang akan dibuka pada tanggal 22 Juni 2024.
Andi menyebutkan bahwa PPDB jenjang SMA memiliki persentase alokasi khusus untuk setiap kategori, yakni 15 persen untuk prestasi, 15 persen untuk afirmasi, 5 persen untuk perpindahan orang tua, dan 65 persen untuk zonasi.
ANdi juga menjelaskan bahwa tidak semua lulusan SMP tahun 2024 dapat ditampung di SMA dan SMK negeri.
Oleh karena itu, Andi berharap agar orang tua tidak memaksakan anaknya untuk masuk ke sekolah negeri, mengingat kapasitas yang terbatas.
Tahun ini Ada 55.000 Siswa Siswi SMP yang Lulus di Kepri
Lebih jauh Andi menjelaskan, bahwa data dari Dinas Pendidikan menunjukkan jumlah lulusan SMP di Kepri mencapai 55.000 lulusan, sedangkan kapasitas SMA dan SMK negeri di Kepri hanya dapat menampung 31.000 siswa siswi.
"Kalaui dilihat dari data ini, tentunya sekolah negeri tidak bakal bisa menampung siswa siswi yang ingin masuk ke sekolah negeri,"
Baca Juga: Sudah Dibuka, Cek Syarat yang Dibutuhkan untuk PPDB Jenjang Sekolah Dasar di Batam
"Tidak perlu khawatir, di Kepri masih banyak sekolah swasta yang berkualitas. Data yang kami punya menunjukkan ada sekitar 6.000 lulusan yang bisa diterima di sekolah swasta. Tapi kami perlu antisipasi, terutama di kota Batam," papar Andi.
Andi juga menyoroti bahwa permasalahan PPDB sering terjadi di Batam, yang merupakan wilayah dengan tingkat konflik pendaftaran yang tinggi.
"Kalau di Batam itu yang paling banyak konfliknya, makanya Batam akan menjadi pusat perhatian khusus bagi Disdik Kepri," pungkas Andi.***