Kampung Unik Tepian Terap Kutai Timur: Pakai PLTMH Mata Air Jiwata, Tidak Lagi Gelap Gulita

- 4 Juni 2024, 08:09 WIB
Pembangkit Listrik Mikro Hidroponik
Pembangkit Listrik Mikro Hidroponik /Researchgate.net/

  TANJUNGPINANG PIKIRAN RAKYAT - Kampung unik Tepian Terap Kutai Timur, terletak di kawasan pelosok pedalaman tepatnya di daerah Kecamatan Sangkuriang di provinsi  Kalimantan Timur.

Tidak membuat penduduk setempat patah semangat menjalani kehidupan, tetapi mereka makin inovasi.

Baca Juga: Live Streaming Resmi Inggris vs Bosnia, Ujicoba Jelang EURO 2024, Live RCTI Jam 01.45 Dinihari WIB

Mereka  menciptakan kreasi baru terkait sumber energi  listrik kemudian sejak   tahun 2015 daerah Tepian Terap Kutai Timur.Tidak lagi gelap gulita sesudah sukses pakai Mikro  Hidro dari Mata  Air Jiwa.

Pakai  Genset Sumber Listrik

Lokasi kampung berada  di daerah pedalaman daerah Kecamatan Sangkuriang yang jauh   dari kota membuat mereka berkreasi.

Dengan memanfaatkan tenaga mesin generator atau mesin genset memenuhi  kebutuhan listrik, tetapi boros, mahal  dan tidak ramah lingkungan.

Biaya perawatan mesin genset mahal menyentuh angka Rp 1 juta per bulan kemudian bahan bakar digunakan solar.

Baca Juga: Masyarakat Yang Dukung Tugas Polri Terima Apresiasi dari Polsek Bintan Timur Berupa Bantuan Sosial

Jenis solar  di daerah ini sulit didapat mahal harganya  dan langka kalau mengandalkan listrik jelas tidak mungkin mengingatkan  akses PLN sangat sulit masuk ke desanya.

Ciptakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro sebagai Sumber Pembangkit Utama Listrik

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), mereka pilih sebagai sumber pembangkit utama listrik.

Lantaran akses listrik PLN sangat sulit masuk ke desa sehingga keputusan Eko Sutrisno kepala desa Tepian Terap bersama warga dinilai tepat dan inovatif

Menurut Eko Sutrisno kepala desa Tepian Terap sebagian wilayahnya terpencil jauh dari keramaian kemudian lokasinya di daerah pedalaman.

Baca Juga: PT BIB Tunjuk Indonesia Infranstruktur Finance sebagai Penasehat Keuangan Proyek

Oleh karena itu, perlu inovasi dengan usaha mandiri  salah satunya  ,memenuhi kebutuhan dasar  seperti listrik.

Manfaatkan Mata Air Jiwata

Tidak mudah melakukan inovasi sumber energi listrik secara swadaya di tengah keterbatasan infrastruktur.

Gali potensi  yang dimiliki desa tersebut menjadi cara baru memperoleh energi listrik , yaitu memanfaatkan mata air  Jiwata.

Mata air ini berada di lokasi Hak Guna Usaha sebuah perkebunan sawit kemudian disebut dengan Mata Air Jiwata.

Baca Juga: Pemantauan Hilal di 114 Titik di Indonesia, Berikut Lokasi-lokasinya Termasuk di Kepulauan Riau

Dengan debit air tetap besar meski musim kemarau panjang inilah mendorong penduduk  setempat melakukan inovasi baru

Diawali  dengan Kincir Air

Mata air yang melimpah memberi inspirasi bagi mereka dengan membuat kincir air tahun 2010  melalui program PNPM Mandiri.

Kincir itu pun jadi lengkap dengan dinamo serta alian listrik ke rumah-rumah. Aliran air yang digunakan bersumber dari sebuah mata air yang dinamakan Mata Air Jiwata.

Baca Juga: Kampung Terapung Tanjung Riau, Asli Penduduk Kota Batam dan Ini  Awal Sejarahnya

Kincir air hasil karya warga desa Tepian Terap memang khas dengan saluran air menyempit dengan tujuan debit air bisa menggerakkan kincir air tersebut dan akhirnya berhasil.

Inovasi dari model kincir angin mampu menggerakkan energi listrik.

Namun cara menghasilkan energi listrik lewat kincir air tidak  efektif dinamo berputar sebentar memicu kincir angin rusak  kemudian energi  listrik hanya menalir selama dua jam saja.

Mimpi mereka kembali buyar dan terpaksa  menggunakan mesin  generator berbahan solar meski membayar mahal sekedar  hanya lampu  penerangan saja

Baca Juga: Misteri Puncak Surono Gunung Slamet, Dari  Penampakan Sosok Surono  Suara Teriakan Minta Tolong

Pembangunan PLMH

Setelah gagal program energi listrik dari kincir air mereka tidak kenal putus asa terus melakukan inovasi baru dengan memanfaatkan Mata Air Jiwata.

Debit aliran Mata Air Jiwata  dinilai stabil menjadi alasan mereka melanjutkan pembangunan PLMH

Sumber dana dari  dana desa CSR perusahaan sawit sekitar desa kemudian juga kumpulan dana  swadaya masyarakat.

Dari sinilah mimpi memiliki sumber  daya listrik terwujud pada tahun 2015  bahkan beroperasi sampai sekarang.

Baca Juga: Kampung Unik Tepian Terap Kutai Timur: Pakai PLTMH Mata Air Jiwata,Tidak Lagi Gelap Gulita

Hal menarik dari pembangunan PLMH terletak cara pengelolaannya dilakukan secara mandiri melibatkan BUMDes  Jiwata Energi milik Pemerintah Desa Tepian Terap.

Daya listrik  program PLMH cukup besar menurut direktur BUMDes Anwar hanya satu travo mampu mengaliri listrik 300 rumah.          

Direktur BUMDes Anwar  juga menyebut bukan hanya kekuatan travo saja, tetapi voltase dihasilkan 380-400  Volt kemudian keistimewaannya hanya satu fase memproduksi 220-230 volt maksimum 100 KVA.

“Voltase yang di hasilkan dari tiga fase 380- 400 Volt. Untuk yang satu fase ke konsumen kita menghasilkan 220- 230 volt. Daya maksimum bisa menghasilkan 100 KVA,” sebut Anwar.

Baca Juga: Sejarah Awal Berdirinya Dinasti Abbasiyah, Berawal  Perang  Saudara dan Gerakan Abbasiyah  

Itulah Kampung unik Tepian Terap Kutai Timur, terletak di kawasan pelosok pedalaman tepatnya di daerah Kecamatan Sangkuriang di provinsi  Kalimantan Timur.

Kini, sudah tidak lagi gelap  berkat tehnologi mikro sebagai sumber daya listrik tidak lagi gelap gulita.***

Editor: Qirey Shakira


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah