Persiapan Musim Haji 2024, Jemaah Diminta Patuhi Aturan dan Jadikan Petugas Tempat Rujukan Bertanya

27 April 2024, 10:15 WIB
Ilustasi Umrah dan Haji, mulai saat ini umrah dan haji sudah bisa menggunakan paspor biasa. /Tanjungpinang.Pikiran-Rakyat/Int

TANJUNGPINANGTODAY.co - Menjelang operasional penyelenggaraan ibadah haji, Kepala Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau Mahbub Daryanto meminta calon jemaah untuk mengikuti aturan yang telah ditetapkan Kementerian Agama selama pelaksanaan ibadah haji nantinya.

Salah satunya mematuhi aturan istitha’ah atau mampu menjalankan ibadah haji secara materi, lahir, dan batin. Penyakit menular dan kondisi hamil tidak termasuk istitha’ah.

Baca Juga: Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Inisiatif Optimalkan LNG Bantu Kebutuhan Energi Industri

"Musim haji tahun 1445 H/2024 M sudah di depan mata. Pada 11 Mei 2024 nanti, jemaah calon haji (JCH) sudah mulai masuk Asrama Haji di masing-masing embarkasi untuk diberangkatkan ke Tanah Suci,"

"Persiapan pemberangkatan jemaah haji ke Tanah Suci hingga saat ini, Rabu (24/04/2024), sudah memasuki tahap proses pra manifest penerbangan," kata Daryanto.

Daryanto mengatakan, sekarang sedang proses pra manifest (daftar nama jemaah calon haji). Tanggal 11 Mei sudah masuk Asrama Haji untuk melakukan clearance (pengecekan kesehatan terakhir).

“Tahun ini jemaah harus berkemampuan, selain mampu melunasi biaya juga memiliki kemampuan fisik, sehat, dan mampu secara mandiri melaksanakan ibadah,” ungkap Daryanto.

Baca Juga: DARI Batam Belawan dan Belawan Batam Naik KM Kelud Mei 2024, Cek Rincian Rute dan Waktunya

Daryanto menerangkan, istitha’ah adalah kebijakan pemerintah Indonesia demi kelancaran pelaksanaan ibadah haji jemaah.

“(Kondisi sakit) agar jangan jadi beban bagi jemaah yang lain,” jelas Daryanto.

Mengingat saat ini masih proses pelaksanaan manasik haji, Mahbub meminta kepada seluruh calon jemaah haji 1445 H/2024 M untuk mengikuti rangkaian manasik haji.

Sebagai informasi, calon jemaah haji mengikuti rangkaian manasik haji di tingkat KUA (Kantor Urusan Agama) kecamatan sebanyak 8 kali dan 2 kali di tingkat kabupaten/kota.

Baca Juga: JADWAL KAPAL PELNI KM Kelud dari Karimun ke Belawan Selama Mei 2024, Cek Rincian Rute dan Waktunya

“Bagi para JCH, sesibuk apapun ikutlah manasik haji agar pada saat pelaksanaan tidak complain karena tidak ikut (pembekalan). Ada taklimatul Hajj, aturan yang diberlakukan oleh pemerintah Arab Saudi dan harus dipatuhi,” tegasnya.

Untuk diketahui, kuota nasional calon jemaah haji Indonesia tahun ini sebanyak 241,000 jemaah yang terdiri dari 213,320 jemaah regular dan 27,680 jemaah khusus.

Dari jumlah tersebut, Provinsi Kepri direncanakan memberangkatkan sebanyak 1,335 calon jemaah.

“Jumlah kuota nasional ini berkat lobi Menteri Agama sehingga bertambah dibandingkan kuota normal yang biasanya sekitar 220,000,” tuturnya.

Baca Juga: ADA 13 Trip, RoRo Tanjung Uban ke Batam Tersedia Per Satu Jam Hari ini dan Cek Jadwal Kapal Terakhirnya

Selaku Ketua PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) Embarkasi Batam, Daryanto menginformasikan, bahwa embarkasi Batam selain melayani jemaah haji asal Kepri, juga melayani jemaah asal Riau, dan Jambi dan Kalimantan Barat.

Gelombang pertama pemberangkatan jemaah haji dimulai pada 12 Mei s.d. 23 Mei 2024, sedangkan gelombang kedua pada 24 Mei s.d. 10 Juni 2024.

Daryanto juga menyampaikan beberapa pesan antara lain agar calon jemaah mematuhi aturan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama selama pelaksanaan ibadah haji.

“Saya berharap seluruh jemaah mematuhi semua yang diarahkan oleh Kementerian Agama,"

Baca Juga: BPJS Kesehatan Lakukan Forum Bersama Kejaksaan Negeri Batam, Guna Tingkatkan Kepatuhan Badan Usaha di Batam

"Insyaallah petugas kami akan melayani dengan maksimal. Kalau ada yang perlu disampaikan, apapun problemnya sampaikan, tidak perlu disampaikan ke media. Tanya saja, jadikan mereka sebagai tempat rujukan bertanya,” mintanya.

Kepada jemaah haji yang sudah menunaikan ibadah haji, Mahbub berharap agar dapat menjaga kemabruran hajinya.

“Makanya luruskan niat berhaji jangan karena diajak atau gengsi, tapi lillahi ta’ala. Dalam ibadah niat itu penting, sehingga ketika pulang dari ibadah haji lebih bersahaja, lebih taat beribadah, dan tanggung jawab sosial lebih tinggi,” tutupnya.***

Editor: Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler