Dewan Gubernur Pertahankan BI-Rate sebesar 6,00 Persen

23 Februari 2024, 11:16 WIB
Dewan Gubernur Pertahankan BI-Rate sebesar 6,00 Persen /Tanjungpinang.Pikiran-Rakyat/Dok Kpw BI Kepri

TANJUNGPINANG TODAY - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20-21 Februari 2024 kemarin memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 6,00 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.

Keputusan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability, yang bertujuan untuk memperkuat stabilisasi nilai tukar Rupiah dan menjaga inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1persen pada 2024.

Bank Indonesia juga mengambil langkah-langkah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, termasuk kebijakan makroprudensial yang longgar untuk mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada dunia usaha dan rumah tangga.

Baca Juga: Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Unggul di Jateng! Pernyataan Bambang Pacul Soal Kalah Amunisi VIRAL!

Selain itu, akselerasi digitalisasi sistem pembayaran juga didorong guna meningkatkan volume transaksi dan memperluas inklusi ekonomi-keuangan digital.

Beberapa langkah konkret yang diambil Bank Indonesia meliputi:

1. Stabilisasi nilai tukar Rupiah: Melalui intervensi di pasar valas dan optimalisasi strategi operasi moneter yang pro-market.

2. Perluasan pendalaman pasar uang dan pasar valas: Melalui peningkatan volume dan jumlah pelaku transaksi repurchase agreement (repo).

3. Penguatan kebijakan transparansi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK): Dengan fokus pada suku bunga kredit per sektor ekonomi.

Baca Juga: Update WEC 2024 : Tekken dan CSGO Dihapus, Dua Game Helat Turnamen Perempuan

4. Akselerasi digitalisasi sistem pembayaran: Untuk mendorong inklusi ekonomi keuangan dan memperluas Ekonomi Keuangan Digital, termasuk perluasan QRIS antarnegara dan peningkatan volume transaksi.

Bank Indonesia juga meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan mitra strategis lainnya, seperti Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Pada sisi pertumbuhan ekonomi, Bank Indonesia mencatat bahwa ekonomi Indonesia tumbuh lebih baik dari proyeksi sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi tahun 2023 mencapai 5,05 persen (yoy), didukung oleh kenaikan ekspor, peningkatan investasi bangunan, dan pelaksanaan Pemilu.

Baca Juga: Rudy Chua dari Hanura Tertinggi! Berikut Data Real Count KPU DPRD Kepri Dapil Tanjungpinang di Pemilu 2024

Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2024 akan meningkat dalam kisaran 4,7-5,5 persen, dipengaruhi oleh membaiknya ekspor dan permintaan domestik yang tetap baik.

Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tetap baik dengan surplus, didukung oleh defisit transaksi berjalan yang terbatas dan surplus transaksi modal dan finansial.

Nilai tukar Rupiah juga terkendali dan cenderung menguat, didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia.

Baca Juga: Niat Puasa Nisfu Sya'ban, Begini Bacaannya

Inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1%, dengan inflasi IHK Januari 2024 tercatat sebesar 2,57 persen (yoy).

Bank Indonesia meyakini inflasi tahun 2024 akan tetap rendah dan terkendali.

Kredit perbankan tumbuh tinggi pada awal 2024, didukung oleh penawaran dan permintaan yang kuat. Likuiditas perbankan memadai, dan ketahanan perbankan tetap kuat.

Bank Indonesia terus memperkuat efektivitas kebijakan makroprudensial dan meningkatkan sinergi dengan pemerintah dan lembaga keuangan lainnya.

Baca Juga: Belanja di Shopee Makin Nyaman, Bisa Kembalikan Barang Jika Berubah Pikiran dengan Garansi Bebas Pengembalian

Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital juga tetap kuat, didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.

Bank Indonesia terus memastikan ketersediaan uang Rupiah dalam jumlah yang cukup dan berkualitas layak edar di seluruh wilayah Indonesia.***

Editor: Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler