Harga Tiket Naik Jelang Nataru Menjadi Penyumbang Inflasi di Kepri

9 Januari 2024, 08:12 WIB
Aktivitas penumpang di Bandara INternasional Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau. /Tanjungpinang.Pikiran-Rakyat/Maulana

TANJUNGPINANG TODAY - Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), perkembangan Indeks Harga Konsumen (HK) gabungan dua kota di Provinsi Kepulauan Riau mengalami inflasi sebesar 044 persen (mtm).

Secara tahun kalender, inflasi gabungan dua kota di Kepri tercatat sebesar 2,769 persen (ytd).

Secara spasial, Batam dan Tanjungpinang mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,48% (mtm) dan Ó,17 persen (mtm).

Baca Juga: Bejat, Guru Ngaji di Natuna Cabuli Muridnya di Kamar Mandi Masjid

"Dengan demikian, secara tahunan, gabungan dua kota di Kepri tersebut mencatatkan inflasi sebesar 2,76 persen (yoy) atau berada dalam kisaran target inflasi 3,0=1persen," kata Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kepri yang juga Kepala KpW BI Kepri, Suryono.

Suryono mengatakan, berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi gabungan dua kota di Kepri, terutama didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

Komoditas utama penyumbang inflasi tersebut yakni kenaikan harga bayam, bawang merah, kacang panjang, dan tomat.

Baca Juga: Polda Kepri dan Kanwil Kumham Kepri Bahas Kerjasama Masyarakat Sadar Hukum

"Kelompok transportasi juga menyumbang andil inflasi sebesar 0,11 persen didorong kenaikan tarif angkutan udara akibat tingginya permintaan jelang libur Nataru," terang Suryono.

Inflasi yang terkendali tersebut merupakan hasil dari konsistensi, inovasi, dan sinergi Tim
Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di level provinsi maupun kabupaten dan kota se-Kepri dalam melaksanakan Gerakan Nasional Pengendalian nflasi Pangan (GNPIP) Pada bulan Desenber 2023.

TPID telah melaksanakan kegiatan pasar murah dan Gerakan Pangan Murah (GPM) serta
penyaluran bahan pangan bersubsidi di berbagai Kabuparan Kota disertai dengan koordinasi melalui High Level Meeting (HLM) TPID yang dịpimpin oleh kepala daerah.

Baca Juga: Segera Dipindahkan, BP Batam Sebut Pelabuhan Kapal Pelni di Batam Sudah Tak Layak

Penguatan sinergi juga telah dilakukan dengan lembagainstansi terkait untuk memastikan kelancaran distribusi pasokan yang ditandai dengan Peluncuran Mobil Pasar Keliling oleh TPID Kota Batam bersinergi dengan Asosiasi Distributor yang menjual komoditas dengan harga distributor dan menjangkau seluruh kelurahan/kecamatan.

Lebih lanjut, dalam rangka memperkuat strategi pengendalian inflasi, TPID Kepulauan Riau telah melaksanakan capacity building di tingkat kota dan kabupaten se-Kepri.

"Ke depan, TPID akan terus mengantisipasi risiko inflasi yang meningkat melalui sinergi dan koordinasi antar lembaga instansi sesuai arahan presiden,"

Baca Juga: Diduga Ada Permainan, KPPU Kanwil I Lanjutkan Pemeriksaan Kenaikan Tiket Kapal Ferry Batam-Singapura

"Dalam menjaga keterjangkauan harga, TPID berencana untuk menyelenggarakan kegiatan pasar murah dan GPM di berbagai daerah serta optimalisasi KAD yang sudah ada," ungkap Suryono.

Untuk mengamankan ketersediaan pasokan, TPID berupaya meningkatkan produksi pangan lokal terutama beras dan cabai, mendorong dan mengoptimalkan program tanam pekarangan, serta meningkatkan produksi ikan budidaya air tawar dan air laut.

Untuk menjanin kelancaran distribusi, TPID akan terus berkoordinasi memperlancar distribusi pasokan agar stok pangan tersedia dalam jumlah yang cukup.

Baca Juga: Bejat, Guru Ngaji di Natuna Cabuli Muridnya di Kamar Mandi Masjid

Dari sisi komunikasi dan koordinasi, TPID akan melaksanakan capacity building dalam rangka perümusan strategi bersama untuk menghadapi tekanan inflasi kedepan.***

Editor: Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler