TANJUNGPINANG PIKIRAN RAKYAT - PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PELNI (Persero) akhirnya mengumumkan tidak beroperasinya kapal tol laut milik PELNI, KM Umsini.
Dikutip dari laman PELNI, KM Umsini menjalani docking guna melakukan perbaikan pasca terjadinya ledakan yang disertai dengan terbakarnya kapal PELNI tersebut saat bersandar di pelabuhan Soekarno Hatta Makassar belum lama ini.
KM Umsini merupakan kapal Pelni yang rute reguler berlayar bolak-balik Kijang Kupang Kijang. Bahkan dalam sebulan, KM Umsini bisa dua kali melayari rute regulernya ini.
Dan untuk alternatifnya, PELNI memberikan kapal tol laut milik PELNI yang lainnya, diantaranya KM Dorolonda, KM Nggapulu, KM Dobonsolo, KM Gunung Dempo dan KM Ciremai.
Untuk rute Kijang Jakarta, PELNI akan mengoperasikan KM Dorolonda atau KM Dobonsolo.
Sementara untuk keberangkatan yang melintasi wilayah timur akan diganti dengan KM Ciremai, KM Nggapulu, dan KM Gunung Dempo.
Sangat penting untuk diingat, bahwa jadwal pelayaran kapal tol laut PELNI tersbeut sewaktu-waktu dapat berubah kapan saja tergantung pada situasi dan kondisi cuaca di perairan yang dilalui, serta kejadian tak terduga lainnya.
Dan jika perbaikan KM Umsini sudah siap, maka jadwal keberangkatan masing-masing kapal pelni pengganti tadi, akan kembali normal seperti biasanya.
PELNI menyarankan agar para penumpang tidak membeli tiket melalui calo atau dari akun media sosial seperti Facebook, Instagram, atau platform lainnya. Tiket yang dibeli secara resmi melalui kanal yang ditunjuk telah termasuk dalam pas pelabuhan dan asuransi jiwa sesuai dengan nama penumpang yang tertera.
Hal ini penting untuk memastikan bahwa identitas penumpang sesuai dengan tiket yang dibeli, karena tiket yang tidak sesuai dengan identitas penumpang dapat mengakibatkan masalah seperti ketidakbisaan klaim asuransi jiwa atau bahkan penolakan naik ke kapal.
Untuk keamanan dan kenyamanan selama perjalanan, PELNI juga menyarankan untuk menghindari pembayaran tiket melalui rekening pribadi yang tidak terafiliasi dengan saluran resmi mereka.
Dengan demikian, semua prosedur dapat dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku dan memastikan pengalaman perjalanan yang aman bagi semua penumpang.***