Potret Seni Budaya Masyarakat Dusun Butuh, Nepal Van Java Di Kaliangkrik, Dari Saparan Hingga Nyadran

- 24 Juni 2024, 21:44 WIB
Ilustrasi suasana Desa Butuh Kaliangkrik Magslang
Ilustrasi suasana Desa Butuh Kaliangkrik Magslang /Facebook@Info 4 Kota/


TANJUNGPINANG PIKIRAN RAKYAT - Dusun Butuh, Nepal Of Java, Kaliangkrik berada pada ketinggian 1750 meter dari permukaan laut. Tepatnya Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Keindahan kampung yang terkenal dengan sebutan Nepa Of Java terletak tata ruang dengan pemukiman berjajar rapi menghadap ke selatan lereng Gunung Sumbing.

Kaya Seni dan Budaya

Panorama alam yang ditawarkan memang istimewa, tetapi ada potensi lain tidak kalah menarik yakni seni dan budaya yang meliputi kegiatan keagamaan hingga sosial yang merupakan warisan leluhur juga mempesona.

Baca Juga: DILAYARI 2 Kapal Tol Laut Milik PELNI, Berikut Perjalanan Laut Manokwari Jayapura yang Tersisa 2 Keberangkatan

Ada beberapa kegiatan seni budaya, keagamaan masih bertahan di Dusun Butuh , Nepal Van Java Kaliangkrik. Dari acara nyadran jelang bulan ramadhan hingga saparan.

Melansir laman Pesona Dusun Butuh Berikut seni dan budaya masyarakat Dusun Butuh yang sampai sekarang masih lestari dan bertahan.

Saparan

Seni dan budaya Dusun Butuh, Nepal Vaan Java Kaliangkrik, adalah Saparan atau bersih dusun/ merti dusun. Acara Saparan digelar pada setiap bulan Safar.

Baca Juga: Pelatih Indra Sjafri Panggil 33 Pemain untuk TC Tim U19 Jelang ASEAN U19 Boys Championship

Acara ini diawali dengan tahlil dan mujadahan, yang diikuti seluruh kepala keluarga. Waktu pelaksanaan pada siang hari bertempat di rumah kepala dusun.

Sore hari dilanjutkan hiburan Tledekan atau tari Tayub semalam suntuk hingga keesokan harinya Saparan DUsun Butuh bertujuan rasa syukur dan terima kasih atas rezeki, tentram, agar tetap harmonis dan sejahtera.

Nyadran

Tradisi nyadran Dusun Butuh yang biasanya dilakukan acara bersih makam leluhur dan ziarah kubur. Biasanya  digelar pada bulan Sya’ban atau sebelum bulan puasa.

Tradisi nyadaran, seperti pada umumnya yang bertujuan kirim doa kepada leluhur dan membersihkan diri sambut  ramadhan.
Mauludan.

Acara peringatan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW yang juga diperingati dihampir pelosok negeri ini yang beragama islam biasanya bacaan sholawatan di Masjid atau Mushola.

Baca Juga: Berburu Buah Anggur  Di Saung Paribon Pucanganom Srumbung, Petik Langsung dari Pohonnya

Hanya bedanya di Dusun Butuh selain membaca sholawat di Masjid dan Mushola juga acara adat gelaran Sholawatan dari kelompok Sholawatan di rumah Kepala Dusun dan diselingi juga “Metaake”.

Yaitu, adat yang dilakukan anak-anak warga Dusun Butuh dengan membawa nasi putih,daging ayam dan pisang dalam satu bakul (cething) untuk dimakan bersama-sama di rumah Kepala Dusun.

Sebagian diserahkan dikumpulkan untuk oleh-oleh atau simbol wujud kasih sayang, kepada seorang pemimpin yang diserahkan kepada Kepala Dusun dan Imamudin serta Bayan (Asisten Kepala Dusun).***

Editor: Qirey Shakira


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah