TANJUNGPINANG TODAY - Kenaikan harga beras di sejumlah daerah di Indoensia, termasuk Kepulauan Riau (Kepri) akan terus berlanjut hingga akhir Maret 2024 mendatang.
Tingginya harga beras terjadi karena produksi beras lokal belum memasuki musim panen raya.
Kendati demikian Kepala Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Kepri Suryono mengaku untuk di Kepri masih wajar atau terbilang aman.
![Kenaikan harga beras di sejumlah daerah di Indoensia, termasuk Kepulauan Riau (Kepri) akan terus berlanjut hingga akhir Maret 2024 mendatang.](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/03/13/713103126.jpg)
"Kenaikkan harga beras di wilayah Kepri terbilang masih sangat jauh lebih rendah dibandingkabn beberapa wilayah lainnya yang ada di Indonesia," kata Suryono kepada Tanjungpinang.Pikiran-Rakyat.com.
Suryono berharap agar masyarakat Kepri tidak panik buying, sebab kenaikkan harga beras ini berlaku secara nasional.
"Tidak saja rendah, bahkan kenaikan harga beras di Kepri masih dibawah rata-rata nasional. Jadi tidak perlu dikhawatir dan resah," tegas Suryono.
Dalam peninajaun stok beras yang dilakukan belum lama ini di gudang beras Bulog di kawasan pergudangan Batu Ampar, Suryono menegaskan, kepastian ini berdasarkan sinergitas yang solid antara BI Kepri bersama TPID, dan Pemerintah Provinsi Kepri.
Kemudian Pemerintah Daerah hingga Bulog dan distributor yang menyatakan kesiapannya untuk sama-sama menjaga ketersedian beras di Kepri.
Baca Juga: JADWAL Kapal Pelni KM Awu Usai Docking, Surabaya ke Kupang hingga Kalabahi ke Kumai
![Kenaikan harga beras di sejumlah daerah di Indoensia, termasuk Kepulauan Riau (Kepri) akan terus berlanjut hingga akhir Maret 2024 mendatang.](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/03/13/4171562028.jpg)
Suryono juga menegaskan bahwa cadangan beras di Kepri aman hingga April atau setelah lebaran mendatang.
"Hingga saat ini, persedian di Bulog saja diatas 3.000 ton. Sementara di Asosiasi Distributor diatas 20.000 ton. Jadi dapat disimpulkan tidak ada masalah untuk stok beras di Kepri,"
"Sekali lagi saya harap masyarakat Kepri tidak panik buying," pungkas Suryono.***