Warga terpaksa reklamasi mengingat keterbatasan lahan yang cara reklamasi terbilang unik, yakni memilih area tergenang air laut.
Selanjutnya membuat gundukan tanah memberikan bantuan terumbu karang sudah mati kemudian menandai dengan bendera.
Tidak menunggu lama, warga meneruskan membangun rumah pamggung di atas gundukan terumbu karang sedemikian rupa
Penduduk dari Suku Bajo Sulawesi Selatan
Warga telah berhasil mendirikan rumah panggung kemudian menempati dalam jumlah besar bisa 3-4 orang sekaligus.
Lalu, siapa mereka sesungguhnya yang pola hidup unik tinggal di Pulau Bungin dengan rumah panggung.
Suku Bajo yang berasal dari Sulawesi Selatan melakukan perpindahan suatu faktor kemudian memilih menetap di Pulau Bungin Nusa Tenggara Barat 200 tahun lalu.
Pada awalnya luas Pulau Bungin hanya 4X10 meter, akan tetapi budaya reklamasi menggunakan terumbu karang mati, lama-lama bertambah luas seperti sekarang.
Jumlah penduduk Pulau Bungin hanya beberapa, seiring bergulirnya waktu populasinya terus meningkat 3000 jiwa dengan 900 Kepala Keluarga.