TANJUNGPINANG PIKIRANRAKYAT-Indonesia ternyata menjadi salah satu pulau terpadat di dunia dan Pulau Bungin terletak Nusa Tenggara Barat(NTB) sebagai bukti.
Menjelajah di Pulau Bungin tidak akan menjumpai pesisir pantai seperti pantai-pantai pada umumnya, karena begitu padatnya pulau ini tidak ada lagi setapak lahan kosong.
Mereka hidup berdesakan lahan kosong sudah tidak ada lagi tidak heran pulau ini tidak memiliki garis pantai maupun daratan hijau.
Garis pantai pun sudah hilang kini berubah menjadi pemukiman padat penduduk, meski pulau penuh sesak dengan rumah sebagian bangunan tempat tinggal berbentuk semi permanen rumah panggung.
Pondasi Rumah Terumbu Karang
Arsitektur bangunan rumah di Pulau Bungin begitu khas yang pondasinya berasal bukan dari batu atau tanah melainkan terumbu karang sudah mati sebagai pondasi rumah.
Inilah ciri khas pemukiman penduduk di Pulau Bungin terlihat berbeda dan istimewa yang sangat unik dari pemukiman kebanyakan
Mereka tidak lagi susah payah mengeluarkan uang membeli tanah, sebab warga menguruk tanah sendiri dengan melakukan reklamasi.
Warga terpaksa reklamasi mengingat keterbatasan lahan yang cara reklamasi terbilang unik, yakni memilih area tergenang air laut.
Selanjutnya membuat gundukan tanah memberikan bantuan terumbu karang sudah mati kemudian menandai dengan bendera.
Tidak menunggu lama, warga meneruskan membangun rumah pamggung di atas gundukan terumbu karang sedemikian rupa
Penduduk dari Suku Bajo Sulawesi Selatan
Warga telah berhasil mendirikan rumah panggung kemudian menempati dalam jumlah besar bisa 3-4 orang sekaligus.
Lalu, siapa mereka sesungguhnya yang pola hidup unik tinggal di Pulau Bungin dengan rumah panggung.
Suku Bajo yang berasal dari Sulawesi Selatan melakukan perpindahan suatu faktor kemudian memilih menetap di Pulau Bungin Nusa Tenggara Barat 200 tahun lalu.
Pada awalnya luas Pulau Bungin hanya 4X10 meter, akan tetapi budaya reklamasi menggunakan terumbu karang mati, lama-lama bertambah luas seperti sekarang.
Jumlah penduduk Pulau Bungin hanya beberapa, seiring bergulirnya waktu populasinya terus meningkat 3000 jiwa dengan 900 Kepala Keluarga.
Begitu padatnya pulau ini, meski luasnya kecil , tetapi pertumbuhan penduduk tidak kalah pulau-pulau besar lainnya, maka tidak heran Pulau Bungin terpadat di dunia.***